Minggu, 22 September 2013

Saatnya Peduli Hepatitis : Ketahui, Cegah dan Obati

''Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.''

Jakarta, 8 September 2013
Hari ini (8/9), Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., MPH, hadir dalam acara puncak peringatan Hari Hepatitis Sedunia yang ke-4, dengan tema "Saatnya Peduli Hepatitis : ketahui, cegah dan obati, di Monas Jakarta.
Tema yang di usung pada Hari Hepatitis Sedunia ini, mengandung makna bahwa Hepatitis virus perlu mendapat perhatian lebih. Sudah saatnya semua pihak peduli dan memberi dukungan yang nyata dalam penanggulangan Hepatitis. Keberhasilan Pengendalian virus Hepatitis sangat ditentukan oleh dukungan semua pihak, termasuk dukungan jajaran lintas sektor Pemerintah Pusat dan Daerah, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, serta dukungan seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan acara puncak peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2013 yaitu untuk meningkatkan kepedulian dan perhatian kita, mengenai pentingnya pengendalian Hepatitis virus dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang termasuk di Indonesia. Saat ini hepatitis yang kita kenal adalah hepatitis A, B, C, D dan E. Yang paling banyak dan berpengaruh terhadap morbiditas, mortalitas serta ekonomi yaitu virus hepatitis A,B dan C.
Terdapat 2 cara penularan virus hepatitis. Pertama, Virus yang ditularkan secara fekaloral yaitu virus hepatitis A, E, yang sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), namun penderita yang terserang dapat sembuh. Kedua, Virus yang ditularkan secara parenteral yaitu B, C dan D, dimana hepatitis B dan C, dapat menjadi kronis dan menyebabkan kanker hati, sedangkan hepatitis D akan mengenai mereka yang menderita hepatitis B.
"Menurut WHO, dalam A Strategy for Global Action, tahun 2012, virus hepatitis B telah menginfeksi 2 milyar orang didunia, lebih dari 350 juta orang diantaranya merupakan pengidap virus hepatitis B kronis, 150 juta penderita hepatitis C kronis, 350 ribu diantaranya meninggal karena hepatitis C setiap tahunnya, antara 850.000-1,05 juta penduduk didunia meninggal dunia setiap tahun yang disebabkan oleh infeksi hepatitis B dan C, jelas Menkes.

Rabu, 18 September 2013

kontroversi BUKU PENJARINGAN KESEHATAN kuisioner kelamin atau pendidikan??

Beberapa waktu belakangan ini, media ramai membicarakan Buku Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Lanjutan yang disebut-sebut sebagai Kuesioner Alat Ukur Kelamin sehingga dinilai vulgar dan menjadi kontroversi di Sabang, Aceh. Sebutan kuesioner ukur kelamin sebenarnya tidak tepat, karena isian yang dimaksud bukan berupa lembaran kertas yang menanyakan ukuran atau bentuk kelamin saja, melainkan berupa buku yang berisi pertanyaan-pertanyaan seputar kesehatan remaja secara umum.

penjaringan kesehatan melalui buku penjaringan kesehatan yang sudah melalui beberapa tahap revisi seharusnya memang sebagai bahan pendidikan namun yang harus di pertanyan disini ada dua hal. yakni yang pertama apakah benar buku tersebut hanya berisi kuisioner pengukuran kelamin?nah kalau iya alat kelamin lo mau di ukur di buat apa? trus datanya juga mau di buat apa? ga nyambung kan?? nah pertanyaan yang kedua..apakah orang yang menanggapi buku ini sebagai ajang pornigrafi pernah belajar kesehatan? perlu di pertanyakan itu?kenapa? karena pola pikir yang sangat salah yang terjadi secara luas di belahan antero INDONESIA RAYA bahkan lagu INDONESIA RAYA pun salah di nyanyikan oleh seorang yang seharusnya menjadi panutan,,,nah kembali lagi ke permasalahan, kalau memang di buku ini di tujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan anak dan remaja ya pantas pantas saja lah buku ini menyajikan beberapa artikel ataupun gambar yang memang di peruntukan untuk menjadi bahan ajar,,, bukan sebagai ajang pornografi..kalaupun di sajikan bahwa di buku tersebut ada gambar alat reproduksi baik laki-laki  maupun perempuan ya wajar saya to? toh buku tersebut juga di tujukan untuk krr(kesehatan reproduksi remaja) bukan untuk mengukur seberapa panjang kelaminmu?. seharusnya hal kecil seperti ini tidak usahlah di ributkan karena akan ketauan siapa yang salah dan siapa yang bodoh....dan intinya dari tulisanku yang ngalor ngidul kemana-mana yang tidak jelas ini dapat di simpulkan bahwa.... buku penjaringan kesehatan itu murni buku keksehatan bapak-bapak ibu-ibu bukan kuisioner kelamin ataupun buku porno....
**gedek2